Dosen Tamu MPI Bahas Strategi Supervisi Pendidikan Islam untuk Tingkatkan Kompetensi Guru Madrasah


Pekanbaru, UIN SUSKA Riau – Dalam upaya memperkuat kompetensi guru madrasah melalui pendekatan supervisi yang humanis dan berbasis pembinaan, Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau menggelar acara Dosen Tamu dengan tema “Strategi Supervisi Pendidikan Islam dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Madrasah” Selasa (28/09/2025). Acara yang berlangsung di Ruang Hijau Fakultas Tarbiyah dan Keguruan ini dihadiri secara hybrid, baik secara langsung maupun daring oleh para dosen, mahasiswa MPI, serta jajaran pimpinan prodi.

Narasumber utama acara adalah Drs. Muhammad Yuzar, M.Pd., seorang pakar pendidikan dari Dinas Pendidikan Provinsi Riau yang berasal dari Tanjung, Kampar. Dengan gaya penyampaian yang hangat dan penuh pengalaman lapangan, beliau membuka diskusi dengan menyampaikan prinsip dasar supervisi yang sering terlupakan: “Seorang supervisor hendaknya merangkul para guru, bukan mencari-cari kesalahan guru, sehingga guru tidak merasa canggung atau merasa diburukkan.” Pernyataan tersebut menjadi sorotan utama dalam sesi presentasi, sekaligus menjadi benang merah seluruh acara. Drs. Yuzar menekankan bahwa supervisi pendidikan Islam harus berlandaskan nilai-nilai rahmatan lil ‘alamin yaitu kehadiran supervisor sebagai mitra, bukan penilai; sebagai pembimbing, bukan penghakim.

Antusiasme peserta, khususnya mahasiswa MPI, sangat tinggi. Salah satu mahasiswa semester 5, Salwa Riswanda, mengajukan pertanyaan yang mencerminkan realitas di lapangan: “Mengapa pada kenyataan saat ini masih banyak guru yang merasa supervisi hanya sebagai penilaian, bukan pembinaan?” Pertanyaan ini langsung mendapat respons tajam namun bijak dari narasumber. Drs. Yuzar menjelaskan bahwa masalah tersebut muncul karena banyak supervisor yang hanya datang, menilai, mencatat kekurangan, lalu pergi tanpa memberikan solusi atau pendampingan nyata. Akibatnya, kehadiran supervisor justru menjadi momok bagi guru-guru di lapangan. “Kalau kita datang hanya untuk menilai, maka kita akan dianggap musuh. Tapi kalau kita datang untuk membantu, maka kita akan dianggap sahabat. Itu perbedaan mendasar,” ujar beliau sambil tersenyum.

Acara yang dipandu oleh Dr. Hj. Syarifa, MM. sebagai moderator juga dihadiri langsung oleh Dr. Tuti Andriani, S.Ag., M.Pd. (Ketua Prodi MPI), Salmiah, M.Pd.E., CIIQA. (Sekretaris Prodi MPI), serta para dosen dan mahasiswa yang hadir secara fisik. Suasana ruangan penuh dengan semangat belajar dan saling bertukar ide. Di akhir acara, suasana menjadi lebih santai dan akrab. Para peserta yang hadir secara langsung diajak foto bersama dengan narasumber, dilanjutkan dengan makan siang bersama. Interaksi informal ini mempererat silaturahmi antara akademisi, praktisi, dan calon pendidik masa depan.


Drs. Yuzar menutup presentasinya dengan pesan penting bagi para mahasiswa MPI yang kelak akan menjadi supervisor, kepala sekolah, atau pengawas pendidikan: “Jadilah supervisor yang berhati lembut, berpikir luas, dan bergerak bersama guru. Jangan biarkan supervisi menjadi alat kontrol, tapi jadikan ia sebagai sarana transformasi profesionalisme guru.” Acara ini tidak hanya memberikan wawasan teoretis, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kepemimpinan pendidikan yang humanis, berbasis empati, dan berorientasi pada pembinaan sesuai dengan spirit pendidikan Islam yang rahmatan lil ‘alamin.

About Rahmat Yoza. M

Check Also

Irvan Aldiansyah Raih 1st Runner-Up Duta Batik Indonesia 2025

Mahasiswa Pendidikan Islam (MPI) Angkatan 2023, Irvan Aldiansyah, berhasil mengharumkan nama Riau di kancah nasional …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *