
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau melalui Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) menggagas program inovatif bertajuk “MANDIRI: Mendidik Anak Negeri dengan Inklusi dan Inspirasi”. Program ini dilaksanakan di empat lokasi di Kecamatan Tambusai Utara, Kabupaten Rokan Hulu meliputi Desa Simpang Harapan, Desa Mekar Jaya, serta Dusun 1 dan Dusun 2 Desa Simpang Harapan (19-20/09/2025).
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi strategis antara UIN Suska Riau dan Anggota DPR RI Komisi XIII, Dr. H. Achmad, M.Si., yang hadir langsung sebagai narasumber utama. Turut mendampingi dalam kegiatan ini adalah Kepala Seksi Pendidikan Islam Kantor Kemenag Kabupaten Rokan Hulu, H. Masri Manas, S.Ag., Wakil Dekan I FTK UIN Suska Riau, Dr. Sukma Erni, M.Pd., serta sejumlah dosen dari lingkungan FTK termasuk Bapak Ahmad Ansori, M.Pd., dosen Prodi Manajemen Pendidikan Islam (MPI).
Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Desa Mekar Jaya, yang dalam sambutannya menyampaikan dukungan penuh terhadap inisiatif ini. “Kegiatan seperti ini sangat penting untuk membangun kesadaran kolektif bahwa pendidikan adalah tanggung jawab bersama. Kami berharap generasi muda di desa kami tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, berkarakter, dan inklusif,” ujarnya.
Dalam sesi pertama, Dr. H. Achmad, M.Si. memaparkan konsep “MANDIRI” sebagai gerakan pendidikan yang menekankan inklusi dan inspirasi. Ia menjelaskan bahwa inklusi bukan sekadar memberi akses belajar yang sama, tetapi menciptakan ekosistem pendidikan yang ramah, terbuka, dan menghargai keberagaman termasuk bagi anak-anak berkebutuhan khusus. “Pendidikan inklusif adalah wujud nyata keadilan sosial dalam dunia pendidikan,” tegasnya.
Sementara itu, H. Masri Manas, S.Ag. mengangkat tema “Pendidikan Berbasis Karakter – Menuju Pendidikan Tanpa Batas”. Ia menekankan bahwa pendidikan yang bermakna harus mampu menanamkan nilai-nilai moral, religius, disiplin, tanggung jawab, dan empati sosial. “Tanpa karakter, ilmu pengetahuan bisa menjadi pedang bermata dua. Maka, pendidikan harus dimulai dari hati,” ungkapnya.

Kegiatan ini dikemas dalam format NGOPI (Ngobrol Pendidikan Islam) sebuah dialog interaktif yang melibatkan tokoh masyarakat, guru, orang tua, dan mahasiswa. Suasana hangat dan partisipatif mewarnai diskusi, dengan banyak pertanyaan dan gagasan segar dari peserta di lapangan.
Program “MANDIRI” tidak hanya menjadi wadah sosialisasi, tetapi juga langkah nyata UIN Suska Riau dalam menjawab tantangan pendidikan di daerah terpencil. Melalui kolaborasi lintas sektor akademisi, pemerintah, dan legislatif. Harapannya, pendidikan yang inklusif, inspiratif, dan berbasis karakter dapat menyentuh setiap anak negeri, tanpa terkecuali.